Search This Blog

Tuesday 12 November 2013

Pertama Di Indonesia


BUKU PERTAMA DI INDONESIA YANG MEMBAHAS SEJARAH PERKEMBANGAN SIDIK JARI DARI DINASTI CINA SAMPAI KE INDONESIA, TOKOH2 YG BERJASA DLM PERKEMBANGANNYA, DASAR HUKUM DIJADIKAN BARANG BUKTI DIPENGADILAN,PEMBAHASAN POKOK LUKISAN SIDIK JARI,KOMPOSISI SIDIK…

Monday 11 November 2013

Buku Pertama

BUKU PERTAMA DI INDONESIA YANG MEMBAHAS SEJARAH PERKEMBANGAN SIDIK JARI DARI DINASTI CINA SAMPAI KE INDONESIA, TOKOH2 YG BERJASA DLM PERKEMBANGANNYA, DASAR HUKUM DIJADIKAN BARANG BUKTI DIPENGADILAN,PEMBAHASAN POKOK LUKISAN SIDIK JARI,KOMPOSISI SIDIK JARI,TEORI SEGI TIGA PETUNJUK TEKNIS SIDIK JARI, GARIS KARAKTERISTIK DAN CONTOH PENGUNGKAPAN KASUS DLL

Thursday 31 October 2013

Sejarah Singkat Penggunaan Sidik jari Jaman Dahulu

Sejarah penggunaan sidik jari
Melihat sejumlah cap-cap tangan di dalam gua-gua prasejarah, maka ditunjukkan bahwa minat manusia terhadap tangan sudah ada sejak jaman batu.  Demikian juga dengan penemuan arkeologis berupa tangan-tangan yang dibuat dari batu, kayu dan gading oleh peradaban-peradaban di masa lampau.  Kaisar dari Cina menggunakan cap jempolnya untuk menyegel dokumen pada tahun 3000 SM.  Informasi tentang aturan dan praktek pembacaan tangan telah ditemukan di dalam skrip-skrip vedic, Injil dan tulisan di masa awal Semitic. Aristoteles (384-322 SM) menemukan sebuah risalah pada palmistri (ilmu garis telapak tangan) di sebuah perubahan untuk dewa Hermes.  Dokter-dokter Yunani, Hypocrites dan Galen (130 SM - 200) adalah yang banyak mengetahui seputar penggunaan palmistri sebagai bantuan pengobatan.  Julius Caesar (102 – 44 SM) menghakimi orang-orangnya dengan palmistri.

Sayangnya praktek palmistri ditekan oleh pihak gereja katolik dan menyebutnya sebagai praktek pemujaan setan.  Minat banyak orang telah dikekang, sehinga gereja mulai kehilangan pengaruhnya dalam pandangan masyarakat umum.  Orang-orang terkenal seperti Paracelsus (1493-1541) dan Fludd (1574-1637) kembali mengangkat kehormatan palmistri melalui tulisan mereka. Kemudian Dr. Carl Carus, dokter untuk Raja Saxony di abad ke-19 mencocokkan telapak tangan dengan kepribadian seseorang.  Kemajuan dalam ilmu genetika, psikologi dan forensik sudah mendorong palmistri ke dalam era modern.
Dermatoglyphics adalah ilmu yang mempelajari kulit telapak tangan.  Kata tersebut terdiri dari dua kata, yakni “derma” artinya kulit dan “glyphs” artinya garis-garis yang terukir.  Apabila kita sekarang berbicara tentang Dermatoglyphs, maka sebagian besar berhubungan dengan sidik jari, meskipun banyak garis-garis lainnya pada telapak tangan.
Sidik jari kita dibentuk secara utuh dalam 16 minggu setelah pembetukan janin dari embrio, dan 5 bulan penuh sebelum kita dilahirkan sidik jari tidak akan berubah lagi dengan setiap sidik jari tersusun atas 50 sampai 100 garis.
Para peneliti menemukan epidermal ridge memiliki hubungan yang bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi inteligensia seseorang.  Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1685. Lalu, berturut-turut dilakukan oleh Marcello Malpighi (1686), J.C.A. Mayer (1788), John E. Purkinje (1823), Dr. Henry Faulds' (1880), Francis Galton (1892), Harris Hawthorne Wilder (1897), Noel Jaquin (1958).

Beryl B. Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul Your Life in Your Hands, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, hasil penelitian Beverly C. Jaegers (1974), sidik jari tercermin dalam karakteristik dan psikologi seseorang. Hasil penelitian mereka telah dibuktikan di bidang antropologi dan kesehatan.
Tahun 1901 Scotland Yard (Kepolisian Inggris) mengadopsi teknik sidik jari ke dalam penyelidikan dan identifikasi para penjahat. 

Monday 14 October 2013

SIDIK JARI IDENTIK

IDENTIK/NON IDENTIK
Sidik jari adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta daktiloskopi, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari, dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.

Pada tahun 1892, seorang antropolog Inggris, Sir Francis Galton, menyatakan dalam bukunya Finger Prints (1892) bahwa sidik jari bersifat unik dan menjadi identitas permanen setiap orang. Menurut data statistik yang dihimpunnya, rasio kemungkinan munculnya sidik jari yang sama hanya 1 dari 64 juta orang. Jadi adalah hal yang mustahil untuk menemukan sidik jari yang sama. 

Dengan adanya bukti sidik jari sudah dipastikan orang yang kita curigai yang terdapat sidik jarinya di TKP memang benar berada ditempat tersebut dan setelah dibuktikan dilab crime identifikasi ternyata hasilnya identik maka dengan mudah penyidik untuk melakukan proses penyidikan lebih dalam dan mempunyai arah bagaimana mengarahkan pertanyaan/BAP tersebut kepada orang yang dicurigai sebagai pelaku sesuai dengan dalilnya Sidik jari tiap orang berbeda walaupun kembar identik dan dapat dilakukan perumusan.

Dikatakan Identik adalah apabila sidik jari itu mempunyai bentuk pokok  lukisan yang sama, sama-sama mempunyai jenis dan bentuk galton detail yang harus sama pula ( sama2 membelah, berhenti, pulau dan lain-lain ), arah galton yang sama keatas atau kebawah dsb dan yang paling penting jumlah titik persamaan harus sama 8 s/d 11 atau 12 persamaan.
























Sunday 29 September 2013

APA ITU SIDIK JARI

Daktiloskopi (Ilmu Sidik Jari)


Daktiloskopi berasal dari dua kata Yunani yaitu dactylos yang berarti jari jemari atau garis jari danscopein yang artinya mengamati atau meneliti. Kemudian dari pengertian itu timbul istilah dalam bahasa inggris yang kita kenal menjadi “Ilmu Sidik Jari”. Kedua ilmu itu ditetapkan pada objek yang sama, garis papil, tetapi tujuan Daktiloskopi tersebut lebih dititikberatkan untuk keperluan personal identifikasi. Daktiloskopi berarti mengamati sidik jari khususnya garis yang terdapat pada ruas ujung jari, baik tangan dan kaki. Jadi, daktiloskopi berarti ilmu yang mempelajari sidik jari untuk keperluan pengenalan kembali atau untuk proses identifikasi orang.

Sidik jari adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil,dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh dengan kulit telapak tangan/kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah/alur yang membentuk lukisan tertentu. Kulit tapak terdiri dari 2 lapisan :

1. Lapisan dermal adalah kulit jangat/kulit yang sebenarnya. Kulit inilah yang menentukan garis yang ada pada permukaan kulit telapak.

2. Lapisan epidermal adalah lapisan kulit luar/garis papilar. Garis inilah yang menjadi perhatian kita untuk menentukan bentuk pokok perumusan dan perbandingan sidik jari. Jenis sidik jari dibagi menjadi tiga macam,yaitu:

1. Visible impression adalah sidik jari yang dapat langsung dilihat tanpa menggunakan alat bantu.

2. Laten impression adalah sidik jari yang biasanya tidak dapat dilihat langsung tetapi harus dengan menggunakan beberapa cara pengembangan terlebih dahulu supaya dapat nampak lebih jelas.

3. Plastic impression adalah sidik jari yang berbekas pada benda yang lunak seperti sabun, gemuk, permen, coklat. Sedangkan untuk sidik jari yang mengalami kerusakan atau cacat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Cacat sementara adalah cacat pada bagian kulit luar (epidermal) dan garis yang cacat /rusak tersebut dapat sembuh kembali seperti semula.

2. Cacat tetap adalah cacat yang disebabkan karena ikut rusaknya garis yang sampai lapisan dermal. Sidik jari yang cacat tetap atau sementara biasnya tidak akan mempengaruhi identifikasi terhadap jari kecuali apabila sidik jari rusak sama sekali. Ada tiga dalil atau aksioma yang melandasi daktiloskopi (ilmu sidik jari), yaitu:

1. Sidik jari setiap orang tidak sama.
2. Sidik jari manusia tidak berubah selama hidup.
3. Sidik jari dapat dirumuskan dan diklasifikasikan secara matematis. Ketiga dalil yang telah dicetuskan oleh Sir Francois Galton (1822-1916) didasarkan pada hasil penelitian terhadap beribu-ribu sidik jari manusia yang telah diteliti.


Bentuk Pokok Sidik Jari

Ada tiga bentuk sidik jari yaitu busur (arch), sangkuatn (loop), dan lingkaran (whorl). Bentuk pokok tersebut terbagi lagi menjadi beberapaa sub-group yaitu bentuk busur terbagi menjadi plain arch dan tented arch, bentuk sangkutan terbagi menjadi Ulnar loopdan Radial loop, sedangkan bentuk lingkaran terbagi menjadi Plain whorl, Central pocket loop whorl, Double loop whorl dan Accidental whorl. Perbedaan utama dari ketiga bentuk pokok tersebut terletak pada keberadaan core dan delta pada lukisan sidik jarinya.




a. Loop (Sangkuatan) Loop adalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan yang ditarik antara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti kearah sisi semula. Syarat-syarat (ketentuan) Loop:
1. Mempunyai sebuah delta.
2. Mempunyai sebuah core.
3. Ada garis melengkung yang cukup.
4. Mempunyai bilangan garis (Ridge Counting) >= 1 Bentuk loop terdiri dari 2 jenis, yaitu:

1. Ulnar loop : garisnya memasuki pokok lukisan dari sisi yang searah dengan kelingking, melengkung ditengah pokok lukisan dan kembali atau cenderung kembali ke arah sisi semula.

2. Radial loop : garisnya memasuki pokok lukisan dari sisi yang searah dengan jempol, melengkung di tengah pokok lukisan dan kembali atau cenderung kembali ke arah sisi semula.





b. Arch (Busur) Arch merupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik ditengah-tengah. Arch terdiri dari:

1. Plain Arch adalah bentuk pokok sidik jari dimana garis-garis dating dari sisi lukisan yang satu mengalir ke arah sisi yang lain, dengan sedikit bergelombang naik ditengah.



2. Tented arch (Tiang Busur) adalah bentuk pokok sidik jari yang memiliki garis tegak (upthrust) atau sudut (angle) atau dua atau tiga ketentuan loop.





c. Whorl (Lingkaran) Whorl adalah bentuk pokok sidik jari, mempunyai 2 delta dan sedikitnya satu garis melingkar di dalampattern area, berjalan didepan kedua delta. Jenis whorl terdiri dari Plain whorl, Central pocket loop whorl, Double loop whorldan Accidental whorl.



Titik Fokus ( Focus Point )

Keberadaan titik fokus didalam sidik jari akan berperan penting dalam menentukan termasuk klasifikasi apa sidik jari tersebut. Dalam pengklasifikasian dikenal dua jenis titik fokus yaitu delta yang merupakan titik fokus luar (outer terminus) dan core yang merupakan titik fokus dalam (inner terminus). Tidak semua sidik jari memiliki titik fokus tergantung jenis/klasifikasi dari sidik jarinya. a. Core (inter terminus) titik fokus dalam Core adalah titik tengah yang terdapat pada garis sidik jari loop yang terdalam dan terjauh dari delta. Dapat dikatakan bahwa core merupakan titik tengah atau pusat dari lukisan sidik jari. Dalam menentukan letak core berlaku beberapa ketentuan dibawah ini :

1. Core ditempatkan pada garis sangkutan (loop) yang posisinya terletak paling dalam.

2. Apabila garis sangkutan yang terdalam tidak berisi garis-berakhir atau garis-pendek yang naik sampai setinggi bahu sangkutancore ditempatkan pada bahu sangkutan yang posisinya terletak lebih jauh dari posisi delta.

3. Apabila sangkutan terdalam berisi n (ganjil) buah garis-berakhir yang naik sampai bahu sangkutan core ditempatkan pada ujung garis yang paling tengah.

4. Apabila sangkutan terdalam berisi n (genap) buah garis-berakhir yang naik sampai ke bahu loop core ditempatkan pada ujung garis yang posisinya paling tengah dan terletak paling jauh dari dari posisi delta.

Namun pada prakteknya letak core tidak selalu dapat ditentukan dengan aturan-aturan yang telah disebutkan diatas. Ada dua kasus yang pada umumnya dapat mengaburkan dalam menentukan letak core ini. Kasus yang pertama adanya garis tambahan (appendage). munculnya appendage ini dapat merusak garis sidik jari bila appendage tersebut muncul disuatu garis sidik jari yang letaknya berada pada daerah melengkung antara bahu garis sangkutan. Apabila appendage ini akan dianggap sebagai garis berhenti bagi sangkutan yang tepat berada diluarnya. Kasus yang kedua adalah adanya garis loop yang terdalam (garis sangkutan) yang saling memotong satu sama lain (inter locking loop). Pada kasus ini kedua garis sangkutan yang saling memotong tersebut dianggap sebagai salah satu sangkutan dimana garis di dalamnya seakan-akan merupakan garis yang naik sampai setinggi bahu loop

Lihat panah hijau pada gambar:



b. Delta (outer terminus) titik fokus luar. Delta dalam pengertian sehari-hari adalah gugusan yang terdapat pada muara sungai air yang mengalir ke laut atau danau selalu membawa Lumpur dan batu sehingga lama kelamaan terbentuk suatu gugusan pulau yang disebut “delta”. Delta yang sebenarnya pada sidik jari adalah titik/garis yang terdapat pada pusat perpisaan garis type lines. Delta merupakan titik fokus yang terletak didepan pusat berpisahnya garis pokok (type lines). Garis pokok lukisan merupakan dua buah garis yang paling dalam dari sejumlah garis yang berjajar (paralel) dan memisah serta (cenderung) melingkupi pokok lukisan (pattern area). Pokok lukisan adalah daerah/ruangan putih yang dikelilingi oleh garis type lines yang mana ruangan tersebut merupakan tempat lukisan garis sidik jari. Pada kenyataannya tidak semua sidik jari memiliki delta tetapi ada juga sidik jari yang memiliki lebih dari satu delta.


Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam menentukan posisi delta, yaitu:

a. Delta tidak boleh ditempatkan pada garis membelah yang tidak terbuka kearah core.

b. Apabila harus memilih antara garis membelah dan kemungkinan delta, maka garis membelah yang dipilih.

c. Apabila terdapat dua atau lebih garis-garis yang memenuhi syarat delta maka pilih yang terdekat dengan core.

d. Delta tidak boleh ditempatkan di tengah-tengah garis yang berada di antara garis pokok tetapi harus ditempatkan pada ujung garis yang terdekat letaknya dengan pusat berpisahnya garis pokok.

Lihat panah Merah :




Ridge Counting

Ridge counting merupakan bilangan garis yang menyentuh atau melintasi garis bayangan yang ditarik antara delta dan core (delta dan core tidak ikut masuk dalam penghitungan bilangan garis). Garis-garis yang kelihatannya sangat halus (tipis) dicelah-celah garis-garis yang tebal disebut insipientridge, dan garis ini tidak ikut dihitung karena biasanya tidak selalu ada. Sedangkan, bagaimanapun kecilnya ukuran sebuah titik(dot), garis pendek (short ridge) harus diperlakukan garis sidik jari yang ikut dihitung, apabila sama tebalnya dengan garis-garis yang lain.

Rumus Sidik Jari (Classification Formula)

Rumus sidik jari merupakan salah satu cara identifikasi. Dalam dunia kepolisian, rumus jari digunakan sebagai cara untuk menidentifikasi seseorang. Karena sidik jari merupakan bentuk yang unik dan berbeda pada setiap orang, maka rumus sidik jari pun akan berbeda pada tiap orang. Perumusan sidik jari (classification formula ) merupakan pembubuhan tanda pada tiap-tiap kolom kartu sidik jari yang menunjukkan interprestasi mengenai bentuk pokok, jumlah bilangan garis, bentuk loop, dan jalannya garis.




























Saturday 21 September 2013

KOMPOSISI SIDIK JARI MANUSIA DAN DALIL YANG MENGUATKAN

Sidik jari adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil,dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh dengan kulit telapak tangan/kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah/alur yang membentuk lukisan tertentu.

Sidik kulit yang termasuk sidik jari, sidik telapak, dan jejak kaki mulai terbentuk sejak janin berusia sekitar 13-19 minggu. Secara morfologis, sidik kulit ini ditentukan oleh kromosom. Pakar genetika telah membuktikan bahwa sidik kulit dibentuk dan diwariskan secara genetis.

 Kulit tapak terdiri dari 2 lapisan :
 1. Lapisan dermal adalah kulit jangat/kulit yang sebenarnya. Kulit inilah yang menentukan garis yang ada pada permukaan kulit telapak.

2. Lapisan epidermal adalah lapisan kulit luar/garis papilar. Garis inilah yang menjadi perhatian kita untuk menentukan bentuk pokok perumusan dan perbandingan sidik jari. 





Jenis sidik jari dibagi menjadi tiga macam,yaitu:

1. Visible impression adalah sidik jari yang dapat langsung dilihat tanpa menggunakan alat bantu.

2. Laten impression adalah sidik jari yang biasanya tidak dapat dilihat langsung tetapi harus dengan menggunakan beberapa cara pengembangan terlebih dahulu supaya dapat nampak lebih jelas.

3. Plastic impression adalah sidik jari yang berbekas pada benda yang lunak seperti sabun, gemuk, permen, coklat. Sedangkan untuk sidik jari yang mengalami kerusakan atau cacat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Cacat sementara adalah cacat pada bagian kulit luar (epidermal) dan garis yang cacat /rusak tersebut dapat sembuh kembali seperti semula.

2. Cacat tetap/permanen adalah cacat yang disebabkan karena ikut rusaknya garis yang sampai lapisan dermal. Sidik jari yang cacat tetap atau sementara biasnya tidak akan mempengaruhi identifikasi terhadap jari kecuali apabila sidik jari rusak sama sekali.

 Ada tiga dalil atau aksioma yang melandasi daktiloskopi (ilmu sidik jari) dicetuskan oleh Sir Francois Galton (1822-1916) didasarkan pada hasil penelitian terhadap beribu-ribu sidik jari manusia yang telah diteliti, yaitu: 
1. Sidik jari setiap orang tidak sama walaupun kembar identik
2. Sidik jari manusia tidak berubah selama hidup.
3. Sidik jari dapat dirumuskan dan diklasifikasikan secara matematis.

Pada tahun 1892, seorang antropolog Inggris, Sir Francis Galton, menyatakan dalam bukunya Finger Prints (1892) bahwa sidik jari bersifat unik dan menjadi identitas permanen setiap orang. Menurut data statistik yang dihimpunnya, rasio kemungkinan munculnya sidik jari yang sama hanya 1 dari 64 juta orang. Jadi adalah hal yang mustahil untuk menemukan sidik jari yang sama karena hal tsb telah dibuktikan :
  1. Surat kabar London New Of The World tahun 1937 menyediakan hadiah $ 1000 bagi mereka sidik jari yang sama dengan sidik jari yang disayembarakan namun juga tidak ditemukan.
  2. William Jenings anggota Franklin Institute Philadelpia mengambil sidik jarinya sendiri pada umur 27 tahun ( 1887 ) kemudian membandingkan dengan sidik jarinya setelah berumur 77 tahun ternyata tidak terjadi perubahan.
  3. Tahun 1903 dipenjara Leavan Worth Kansas ditemukan kesamaan data antropometry, potret wajah dari dua orang negro bernama Will West dan Wiliam West tetapi sidik jari mereka berbeda.


Adapun beberapa pokok lukisan sidik jari yang ada pada manusia yaitu :







Friday 20 September 2013

METODE SIDIK JARI TANGAN & KAKI

Sidik jari ( fingerprint ) merupakan hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan menggunakan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena benda tersebut pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari, dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis-garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.



Sidik jari merupakan identitas pribadi seseorang yang tak mungkin ada yang menyamainya atau nama yang hakiki atau sesungguhnya ada pada jari manusia yang tidak akan sama dimana tidak semua orang menyadarinya. Jika saja di dunia ini hidup 6 milyar orang, maka ada 6 milyar pola sidik jari pula yang ada dan belum ditemukan seseorang yang memiliki sidik jari yang sama dengan orang lain sekalipun mereka kembar satu keturunan.Karena keunikan nya tersebut, sidik jari dipakai atau digunakan oleh kepolisian dalam melakukan penyidikan sebuah kasus kejahatan / pidana, itulah sebabnya mengapa pada saat terjadi sebuah kasus kejahatan maka tempat kejadian perkara ( TKP ) akan di clear up / sterill kan dan dilarang bagi siapa saja yang tidak mempunyai kepentingan atau tugas untuk masuk karena ditakutkan akan merusak sidik jari penjahat yang mungkin tertinggal di barang bukti yang ada di TKP atau malah meninggalkan barang bukti yang tidak ada kaitan dengan kasus atau kejadian tersebut sehingga menyusahkan petugas Identifikasi/INAFIS dalam mencari barang bukti atau olah TKP. Ada beberapa jenis sidik jari pada manusia yaitu Whorl (lingkaran), Loop (sangkutan) dan Arch (busur), kemudian oleh para ahli dibagi lagi kedalam beberapa bentuk seperti Arch terdiri dari Plain Arch dan Tented Arch kemudian untuk Loop dibagi lagi menjadi Ulnair Loop dan Radial Loop sedangkan untuk Whorl dibagi lg menjadi Plain Whorl,Twinted Loop,Leteral Pocket Loop,Centeral Pocket Loop dan Accidental.



Adapun fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-benda yang lebih erat dan kuat. Sidik jari manusia digunakan untuk keperluan identifikasi karena prinsip atau dalilnya adalah “ Tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari yang sama persis”. Hal ini mulai dilakukan pada akhir abad ke-19, sidik jari kaki bayi juga diambil di rumah sakit untuk identifikasi bayi. Ini bertujuan untuk mencegah tertukarnya bayi yang sering terjadi di rumah sakit.

Salah satu bukti petunjuk mengenai sidik jari adalah diketemukannya peninggalan dari orang-orang Indian prasejarah berupa sebuah lukisan kasar sidik jari pada sebuah batu karang di Nova Scotia. Selain itu diketemukannya sidik jari pada tanah liat yang diartikan sebagai segel atau materai dari surat jual beli dari zaman Dinasti Tang pada abad ke-8.



Keunggulan identifikasi sidik jari adalah mudah, tepat, Effisien, waktu yang cepat, biaya murah, alami, tidak ada yang sama walaupun kembar identik, tidak berubah dari lahir sampai mati, sulit dipalsukan, tidak duplikasi, dapat dirumus dan diadministrasikan. Salah satu bukti digunakannya sidik jari dalam pengungkapan kasus atau identifikasi terhadap jati diri seseorang yaitu pada kasus:

Jatuhnya pesawat
Kasus terorisme
Bencana banjir
Tanah longsor
Gunung meletus
Kasus Pencurian
Kasus pembunuhan
Dan Pemalsuan dokumen yang menggunakan sidik jari dll.
Penggunakan sidik jari telapak kaki sama halnya dengan sidik jari tangan yaitu untuk membedakan antara orang yang satu dengan yang lain. Dalam kasus pidana, sidik jari kaki biasa petugas temukan di beberapa TKP seperti kasus pencurian maupun pembunuhan atau kasus pidana lainnya.

Sidik jari kaki merupakan petunjuk bagi petugas identifikasi  bahwa di TKP tersebut, orang atau pelaku memang berada di tempat kejadian tersebut apakah itu dalam kasus pencurian maupun pembunuhan maupun kasus lainnya. Dari sidik kaki bisa dapat terlihat langsung apakah karena disebabkan oleh debu atau tanah dari luar yang dipijak oleh pelaku kemudian masuk dan  melakukan kejahatan atau sidik jari kaki biasa dapat terlihat langsung karena ada darah pada kasus pembunuhan yang tanpa sengaja dipijak oleh pelaku. Kalau diperhatikan sidik jari telapak kaki memiliki kemiripan bentuk pola seperti sidik jari pada jari tangan.


Metode yang dipakai menggunakan sidik jari telapak kaki harus memperhatikan yaitu ukuran besar telapak,ruas tiap-tiap jari telapak dan pokok lukisan pada telapak kaki tersebut antara yang ditemukan di TKP ( latent ) dengan orang yang kita curigai.