Search This Blog

Thursday 31 October 2013

Sejarah Singkat Penggunaan Sidik jari Jaman Dahulu

Sejarah penggunaan sidik jari
Melihat sejumlah cap-cap tangan di dalam gua-gua prasejarah, maka ditunjukkan bahwa minat manusia terhadap tangan sudah ada sejak jaman batu.  Demikian juga dengan penemuan arkeologis berupa tangan-tangan yang dibuat dari batu, kayu dan gading oleh peradaban-peradaban di masa lampau.  Kaisar dari Cina menggunakan cap jempolnya untuk menyegel dokumen pada tahun 3000 SM.  Informasi tentang aturan dan praktek pembacaan tangan telah ditemukan di dalam skrip-skrip vedic, Injil dan tulisan di masa awal Semitic. Aristoteles (384-322 SM) menemukan sebuah risalah pada palmistri (ilmu garis telapak tangan) di sebuah perubahan untuk dewa Hermes.  Dokter-dokter Yunani, Hypocrites dan Galen (130 SM - 200) adalah yang banyak mengetahui seputar penggunaan palmistri sebagai bantuan pengobatan.  Julius Caesar (102 – 44 SM) menghakimi orang-orangnya dengan palmistri.

Sayangnya praktek palmistri ditekan oleh pihak gereja katolik dan menyebutnya sebagai praktek pemujaan setan.  Minat banyak orang telah dikekang, sehinga gereja mulai kehilangan pengaruhnya dalam pandangan masyarakat umum.  Orang-orang terkenal seperti Paracelsus (1493-1541) dan Fludd (1574-1637) kembali mengangkat kehormatan palmistri melalui tulisan mereka. Kemudian Dr. Carl Carus, dokter untuk Raja Saxony di abad ke-19 mencocokkan telapak tangan dengan kepribadian seseorang.  Kemajuan dalam ilmu genetika, psikologi dan forensik sudah mendorong palmistri ke dalam era modern.
Dermatoglyphics adalah ilmu yang mempelajari kulit telapak tangan.  Kata tersebut terdiri dari dua kata, yakni “derma” artinya kulit dan “glyphs” artinya garis-garis yang terukir.  Apabila kita sekarang berbicara tentang Dermatoglyphs, maka sebagian besar berhubungan dengan sidik jari, meskipun banyak garis-garis lainnya pada telapak tangan.
Sidik jari kita dibentuk secara utuh dalam 16 minggu setelah pembetukan janin dari embrio, dan 5 bulan penuh sebelum kita dilahirkan sidik jari tidak akan berubah lagi dengan setiap sidik jari tersusun atas 50 sampai 100 garis.
Para peneliti menemukan epidermal ridge memiliki hubungan yang bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi inteligensia seseorang.  Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1685. Lalu, berturut-turut dilakukan oleh Marcello Malpighi (1686), J.C.A. Mayer (1788), John E. Purkinje (1823), Dr. Henry Faulds' (1880), Francis Galton (1892), Harris Hawthorne Wilder (1897), Noel Jaquin (1958).

Beryl B. Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul Your Life in Your Hands, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, hasil penelitian Beverly C. Jaegers (1974), sidik jari tercermin dalam karakteristik dan psikologi seseorang. Hasil penelitian mereka telah dibuktikan di bidang antropologi dan kesehatan.
Tahun 1901 Scotland Yard (Kepolisian Inggris) mengadopsi teknik sidik jari ke dalam penyelidikan dan identifikasi para penjahat. 

Monday 14 October 2013

SIDIK JARI IDENTIK

IDENTIK/NON IDENTIK
Sidik jari adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta daktiloskopi, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari, dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.

Pada tahun 1892, seorang antropolog Inggris, Sir Francis Galton, menyatakan dalam bukunya Finger Prints (1892) bahwa sidik jari bersifat unik dan menjadi identitas permanen setiap orang. Menurut data statistik yang dihimpunnya, rasio kemungkinan munculnya sidik jari yang sama hanya 1 dari 64 juta orang. Jadi adalah hal yang mustahil untuk menemukan sidik jari yang sama. 

Dengan adanya bukti sidik jari sudah dipastikan orang yang kita curigai yang terdapat sidik jarinya di TKP memang benar berada ditempat tersebut dan setelah dibuktikan dilab crime identifikasi ternyata hasilnya identik maka dengan mudah penyidik untuk melakukan proses penyidikan lebih dalam dan mempunyai arah bagaimana mengarahkan pertanyaan/BAP tersebut kepada orang yang dicurigai sebagai pelaku sesuai dengan dalilnya Sidik jari tiap orang berbeda walaupun kembar identik dan dapat dilakukan perumusan.

Dikatakan Identik adalah apabila sidik jari itu mempunyai bentuk pokok  lukisan yang sama, sama-sama mempunyai jenis dan bentuk galton detail yang harus sama pula ( sama2 membelah, berhenti, pulau dan lain-lain ), arah galton yang sama keatas atau kebawah dsb dan yang paling penting jumlah titik persamaan harus sama 8 s/d 11 atau 12 persamaan.